Terancam Diusir, Warga Binaan Bersuara

Why368 views

REKAM– Bergerak di bidang Seni, Budaya dan Sosial seperti membantu masyarakat untuk mengatasi putus sekolah, membantu orang sakit, membina anak jalanan untuk di sekolahkan, belajar ngaji dan sembahyang. Namun sayang, tempat mereka kini terancam.

Paguyuban Putra Sanghiang Padjajaran, berada di jalan AH. Nasution KM 7 kolam renang Mangkubumi, RT 02 Cipari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Jawa Barat 46181 dijadikan tempat membina anak jalanan dan generasi muda dalam seni dan budaya.

Diketahui, paguyuban tersebut tengah menempati tempat cukup lama, entah ada angin apa kini tempat yang menjadi harapan anak jalanan ini teranancam diusir.

“Kami di sini hanya punya hati nurani dan semangat untuk menolong, bahkan Dinas Sosial pun pernah menitipkan anak punk ke paguyuban untuk di didik dan diurus”kata Dian Pimpinan Paguyuban Putra Sanghiyang Padjajaran, Jum’at (3/12/2021).

Surat yang dilayangkan pihak Direktur Mangkubumi, Wahyu Trirahmadi, menyampaikan, harus sesegera mungkin mengosongkan tempat yang akan dipergunakan untuk gudang.

“Kami mengurus anak-anak punk dan anak-anak jalanan layaknya seperti keluarga sendiri, mereka sebenarnya juga ada keinginan untuk hidup yang normal serta keinginan menjadi anak yang baik”ucapnya.

Mereka mengalami shock, ketika melihat dan membaca surat perihal pengosongan tempat Eks mes karyawan TMR Mangkubumi. Tempat itu berlokasi di parkir Resto Kamandara dengan nomor surat 018/S-Pt/MIH/XI/2021 yang tertanda atas nama Direktur Hotel Mangkubumi Indah Wahyu Trirahmadi ditandangani pada tanggal 17 November 2021.

Salah satu anak binaan saudara Ipung, bentang tulisan dalam karton, ketika kami mulai tersadar “TAUBAT” kenapa kalian seolah memaksa kami kembali kejalan yang salah.

“Disini kami bisa belajar, memiliki niat untuk berubah, kami disini berasa memiliki keluarga, kenapa kami akan diusir dirumah binaan ini”tuturnya menjelaskan.

Kiprah paguyuban ini secara tidak langsung sudah membantu peran pemerintah dalam mengurusi anak jalanan serta dalam permasalahan sosial, lantas kemana sekarang Pemerintah Kota Tasikmalaya seakan tutup mata atas adanya permasalahan ini.

Komentar