Holla, saya Isyfi Agni, mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STITNU Al Farabi Pangandaran. Maaf lama banget baru review buku lagi, hehe….!
Mungkin kita akan dibuat bertanya-tanya dengan judul bukunya. Memang untuk bersikap bodo amat ada seninya? Apa sih yang dimaksud Mark Manson dalam buku ini? Apa hubungannya seni dengan bersikap bodo amat?.
Disini Mark bukan mengajak kita untuk bersikap bodo amat sepenuhnya, tetapi menyuruh pembaca untuk membuka pikiran kita bahwa dalam hidup ada beberapa hal-hal penting yang dirasa tidak perlu dipersoalkan dalam hidup. Mark membantu kita untuk cuek pada hal-hal yang kurang penting melalui 3 seni, yaitu:
1. Seni pertama adalah masa bodoh terhadap rintangan dan perjuangan dalam menncapai sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita hadapi dan nikmati saja. Karena dalam mengejar suatu pencapaian pasti selalu ada rintangan yang muncul.
2. Temukan hal-hal penting dan berarti untuk diprioritaskan sehingga lebih mudah untuk masa bodoh terhadap hal-hal yang sepele
3. Menegaskan seni sebelumnya, kita mulai dapat memilah mana yang lebih penting saat beranjak dewasa. Walaupun hal penting tersebut sangat sederhana, tetapi kita tetap bisa bahagia dengan kesederhanaan itu.
Tidak hanya itu mark juga menuangkan argumentasi dan gagasannya melalui cerita tentang pengalaman hidup dirinya beberapa tokoh lainnya. Sepanjang baca tiap lembarnya saya berkata dalam hati, iya juga ya, bener sih, kayanya aku gitu deh. Cocok dibaca untuk yang lagi mencari makna hidup atau sedang berada dititik terendah dalam hidup. It’s just so inspring !!
Komentar