Oleh : Isna Munawaroh | Mahasiswa STITNU Al Farabi Pangandaran
—————-
Permasalahan kondisi sosial generasi Z adalah kurangnya keterampilan sosial dan interaksi langsung. Generasi Z tumbuh dengan teknologi yang canggih, mereka cenderung lebih nyaman berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial, daripada berinteraksi secara langsung. Dengan kata lain, generasi Z besar dalam dunia yang semuanya berhubung dengan teknologi (Mahani & Nazlinda, 2010:2). Selain itu, Hellen Chou P. 2012 dalam Bhakti & Safitri.2017 mengungkapkan bahwa generasi (Z) merupakan generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar pada teknologi digital. Ketergantungan generasi Z pada teknologi tentunya sangat dikhawatirkan terutama jika generasi Z ini memiliki ketergatugan pada gadget yang membuat mereka lebih intens berinteraksi dengan gadgetnya dibandingkan dengan orang lain (Putri, D. S., & Yanzi, H. 2020) . Kurangnya keterampilan sosial yang kuat dapat menghambat kemampuan mereka dalam bekerja sama dalam tim, bernegosiasi, atau membangun hubungan pribadi yang sehat.
Islam sangat memperhatikan pendidikan anak, baik pendidikan sosial maupun perilakunya. Pendidikan Islam adalah upaya yang dilakukan untuk memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik agar tumbuh kembang menjadi manusia yang memahami, meyakini, dan mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya (Irpan Ilmi 2023). Melalui ilmu pengetahuan diharapkan anak-anak berhasil dalam kehidupan duniawi dan pendidikan agama akan mengantarkan anak-anak mencapai kebahagiaan akhirat (Haerullah, and Elihami Elihami. 2020).
Pendidikan sosial ialah Pendidikan dan pengembangan naluri, bakat sosial, ikatan, nilai-nilai dan pengalaman sosial (Al-Nahlawi, Abdul Rahman 2006). Pendidikan sosial dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah dengan disesuaikan kurikulum saat ini (Nurmaya etal., 2022). Pendidikan sosial Islam tergantung dalam menetapkan kurikulum dan arahannya pada Quran dan Hadits Nabi, untuk menjadi solusi bagi masalah pendidikan dan untuk mempersiapkan manusia untuk dunia ini dan akhirat, di mana ketentuan rinci berasal dari hukum Islam.
Prinsip- prinsip Pendidikan Sosial Nabi Muhammad SAW
Menurut Ayman Ahmed Alshamrani (2021) prinsip- prinsip pendidikan sosial yang diangkat oleh Nabi Muhammad saw antara lain sebagai berikut : 1) kasih sayang, 2) Prinsip keadilan, 3) Prinsip kerjasama, 4) Prinsip Altruisme, 5) Prinsip kejujuran 6) Prinsip loyalitas 7) Prinsip syura. Implementasi pendidikan sosial dalam Sunnah Nabi Muhammad saw yang di terapkan di lingkungan SMA ialah : 1) kasih sayang, Perlihatkan kebaikan kasih dan sayang kepada siswa dan tanamkan pada mereka untuk memiliki sifat ini. Karena cinta akan mengurangi permusuhan di antara siswa. 2) Prinsip keadilan, Memberlakukan undang-undang dan peraturan yang menjamin keadilan di antara semua. 3) Prinsip kerjasama, Menanamkan prinsip kerjasama antar siswa, misalnya Siswa berkolaborasi dengan pekerja untuk menjaga kebersihan sekolah. 4) Prinsip Altruisme, Mendorong siswa untuk menolong rekan-rekan mereka yang membutuhkan. 5) Prinsip kejujuran, Menetapkan prinsip kejujuran bagi siswa, contohnya menetapkan aturan untuk tidak merusak properti sekolah Karena itu adalah kepercayaan. 6) Prinsip loyalitas, menanamkan dalam diri mereka prinsip kesetiaan. 7) Prinsip syura, Menerapkan prinsip musyawarah kepada pihak sekolah ketika mengembangkan hukum dan peraturan.
Orang yang berpendidikan akan mendapat kedudukan yang tinggi di masyarakat. Menuntut ilmu pengetahuan adalah suatu hal yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT,dengan ilmu pengetahuan orang dapat memberikan baktinya pada masyarakat dan ilmu manusia berbeda dari makhluk lain (Irpan Ilmi 2023). Pendidikan karakter diperlukan untuk membantu mengembangkan kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan kebajikan sebagai persiapan menghadapi masyarakat (Adam Wildan Alfikri 2023). Menerapkan prinsip pendidikan sosial Dalam Sunnah Nabi Muhammad SAW di sekolah diharapkan mampu membantu generasi Z memahami dan menghadapi tantangan sosial yang ada di dunia mereka. Pendidikan sosial islam juga penting untuk membantu Generasi Z mengenali pentingnya keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam membangun dunia yang lebih adil. Dengan demikian, pendidikan sosial dapat menjadi instrumen yang efektif dalam membentuk generasi yang sadar sosial dengan kemampuan untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.
REFERENSI
Alfikri, A. W. (2023, June). Peran Pendidikan Karakter Generasi Z dalam Menghadapi Tantangan Di Era Society 5.0. In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (Vol. 6, No. 1, pp. 21-25).
Al-Nahlawi, Abdul Rahman (2006) Pendidikan Sosial dalam Islam. Dar al-Fikr, Damaskus, Suriah
Alshamrani A.A. (2021) Prinsip-prinsip pendidikan sosial dalam Sunnah Nabi dan aplikasinya di lingkungan sekolah. Arab Journal of Science and Research Publishing – Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi – Vol. 5 – Edisi 4
Bhakti & Safitri.2017. Peran bimbingan dan konseling untuk menghadapi generasi z dalam perspektif bimbingan dan konseling perkembangan. Jurnal Konseling Gusjigang. Vol. 3. No.1.
Haerullah, Haerullah, and Elihami Elihami. 2020. Dimensi perkembangan pendidikan formal dan non formal.‖ jurnal edukasi nonformal 1(1): 199–207.
Ilmi, I., & Juliani Jamilah, Q. Y. Z. Innovation Management Education at SMK Bakti Karya Parigi.
Ilmi, I., & Nukhbatillah, I. A. (2023). MANAJEMEN PENGEMBANGAN DIRI DALAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI STITNU AL-FARABI PANGANDARA. Pastabiq: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 66-77.
Ilmi, I., Erihadiana, M., & Wanayati, S. (2023). Facilities and Infrastructure Management. EDUTEC: Journal of Education And Technology, 6(3), 626-642.
Ilmi, I., Kurniasih, I., & Abidin, J. (2021). PENANAMAN SIKAP TOLERANSI PADA ANAK USIA DINI MELALUI POLA PEMBIASAAN (Studi Kasus di TK Meraih Bintang Pangandaran, Jawa Barat). Al-Idrak: Jurnal Pendidikan Islam dan Budaya, 1(2), 158-167.
Ilmi, I., Nurmalasari, N., & Wijaya, E. (2021). IMPLEMENTATION OF EDUCATION MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN THE LEARNING PROCESS AT SMKN 1 CIJULANG. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(4), 685-692.
Kardeli, A. D., Ilmi, I., & Budiyanto, C. (2023). Implementation of Ecological Class Program at SMK Bakti Karya Parigi. Journal on Education, 6(1), 6336-6342.
Mahani & Nazlinda. 2010. Generasi Z: Tenaga Kerja Baru dan Cabaranny.
Nurmaya, A. L., Irsan, Sufinuran, & Fauziah, R. (2022). Analisis Perkembangan Perilaku Sosio-Emosional Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Secara Daring (Online) di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 943–953.
Putri, D. S., & Yanzi, H. (2020). Analisis Kepekaan Sosial Generasi (Z) Di Era Digital Dalam Menyikapi Masalah Sosial. Bhineka Tunggal Ika, 7(1), 17-23.
Sumarna, A., Fauzi, R., Fazriyansyah, F., Sayuti, A., Wanayati, S., Amet, A., … & Fatimah, E. S. (2023). Konsep Kurikulum dan Pendidikan Islam.
Komentar