Tiga Fakta Menarik Kampung Naga

Artikel148 views

REKAM – Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat sunda yang cukup kental dengan adat nenek moyang dan lumayan terkenal di Jawa Barat.

Lokasi kampung adat naga sendiri berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya berada pinggiran Sungai Ciwulan dan di antara lembah yang subur di perbukitan Neglasari dengan luas lahan seluas 1.5 Hektare.

Kampung Naga sendiri merupakan salah satu kampung adat yang masih menerapkan prinsip ketradisionalan yang kuat serta tingkat pamali yang cukup tinggi.

Masyarakat adat kampung naga tidak bisa sembarangan mendirikan rumah seperti pada umumnya, karena rumah panggung yang masih dijaga seperti hal nya identitas pada jaman dulu yang ada di kampung naga bersifat terbatas hanya sebanyak 113 rumah.

Sedikitnya ada tiga fakta menarik dari kampung adat yang ada di perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut tersebut.

1.Kampung Naga dari Kacamata Seni

Masyarakat Kampung Naga memiliki pantangan untuk mengadakan pertunjukan di luar dari kesenian yang ada di Kampung Naga. Beberapa kesenian tersebut antara lain wayang golek, dangdut, pencak silat, dan kesenian yang menggunakan waditra goong.

Sementara untuk jenis kesenian yang biasa ditampilkan di kampung Naga antara lain Terbang Gembrung, Terbang Sejak dan Angklung. Biasanya kesenian Terbang Gambrung ditampilkan pada saat hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, bulan Ramadhan, dan Maulud Nabi.

Kemudian, Terbang Sejak biasa dilakukan kapan saja tanpa menunggu waktu khusus. Nah, untuk angklung sendiri merupakan kesenian yang sering ditampilkan dalam setiap pagelaran adat di kampung naga seperti ritual khusus, hajatan, nikahan, atau sunatan.

2. Kampung Naga dari Kacamata Pengetahuan

Untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan masyarakat kampung adat disini para tokoh atau pemangku kebijakan kampung naga mempersilakan warganya untuk menyekolahkan anak-anaknya di luar wilayah.

Bahkan jika ada anak yang ingin sekolah ke luar kota pun mereka dengan terbuka memberikan ijin. Seperti hal nya pepatah mengatakan “Kejarlah ilmu walau sampai ke Negeri China”. Sehingga, kebutuhan masyarakat kampung naga dalam pendidikan bisa setara dengan anak pada umumnya.

3. Kampung Naga dari Kacamata Kepercayaan (Agama)

Seperti diketahui hampir sebagian besar penduduk di Tanah Pasundan menganut agama Islam. Meskipun mayoritas penduduk kampung naga beragama Islam, namun masyarakat kampung naga sendiri dikenal masih tetap menjaga tradisi dan mematuhi pesan leluhur yang diwariskan pada mereka.

Selain itu, masyarakat Kampung Naga juga masih mengikuti tradisi dan budaya yang diajarkan nenek moyang mereka.

Salah satunya adalah dengan adanya upacara Hajat Sasih, yang biasanya diadakan bertepatan dengan Hari haji tanggal 10 Dzulhijjah. Upacara Hajat Sasih sendiri dipercaya hampir sama dengan upacara besar Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri.

Demikianlah tiga fakta menarik Kampung Naga yang berhasil dirangkum pada saat observasi. Untuk kalian yang akan berkunjung ke kampung Naga. Hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang patut diketahui dan dipelajari lebih dalam.

Komentar