REKAM– Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAINU Tasikmalaya Desa Tanjungbarang Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya, menemukan permasalahan yang cukup beragam di masyarakat.
Permasalahan itu, diketahui setelah melakukan penelitian dengan cara menggali informasi dari berbagai sumber, salah satunya dari Kepala Dusun Saung Apu bapak Aos.
Dari informasi yang didapat, juru bicara (jubir) KKN Desa Tanjungbarang, Syarifuddin meminta supaya rekan kelompoknya bisa memaksimalkan kesempatan yang ada.
Sebelumnya, kepala dusun dan masyarakat sempat mengalami kekecewaan terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN dari salah satu Universitas.
“Karena ada kekecewaan kepada mahasiswa yang sedang KKN sebelumnya, beliau (kepala dusun) meminta selama KKN jangan hanya pindah tidur, tapi kehadiran kita disini manfaatnya harus bisa dirasakan masyarakat”ujarnya, Kamis (10/02/2022).
Selain itu, sambungnya, Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri, secara otomatis kehidupan sehari-hari masyarakat akan lebih kental dengan keagamaan.
“Permintaan selanjutnya, kita harus lebih mengedepankan soal agama dengan cara datang atau mengajar ke DTA, mengikuti pengajian serta datang ke rapat antar RT se-Tanjungbarang”ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, persoalan yang memiliki tantangan berat adalah bagaimana mencari solusi bagi masyarakat supaya terhindar dari Bank Emok.
Meski pihak desa sudah sempat mencari solusi dan menutup pintu, tetapi keberadaannya tidak bisa dihindarkan karena bank emok sudah berbadan hukum.
“Dari persoalan yang kita pelajari ada pinjaman double dengan meminjam KTP orang, uang nya itu untuk menutupi gaya hidup. Seharusnya peminjam double itu tidak boleh diberi pinjam lagi”pungkasnya.
Komentar